01 Februari 2009

Pengalaman Keluarkan Toksin

Awalnya saya bertanya dalam hati, apa benar ada toksin yang sangat panjang dalam usus saya seperti brosur yang saya dapat? kalau ada, sudah bisa saya bayangkan, pada usia 50 puluhan saya akan banyak mengalami gangguan kesehatan seperti yang dialami banyak orang seperti diabetes, asam urat, kolesterol dll. Berapa biaya yang harus saya keluarkan sementara kemampuan saya untuk mencari nafkah pastinya berkurang, bahkan mungkin bisa-bisa sudah tidak mampu kerja lagi. Apakah akan jadi beban anak-anakku?

Tidak terbayang sebelumnya kalau saya bisa keluarkan toksin dengan cara yang sederhana dan murah. Apalagi cara ini sangat aman hanya dengan konsumsi GFO 3 x sehari 2 sendok makan dan hanya minum air sebanyak-banyaknya (diusahakan 3 liter) ditambah makan buah saja kalau lapar.

Selama toksin belum keluar saya untuk sementara tidak makan nasi, lauk pauk, daging, telur dan susu dari hewan.

Saya memulainya pada senin padi dan pada hari ke-4 atau kamis siang saya bisa mengeluarkan toksin. Toksin yang keluar tidak seperti gambaran sebelumnya, yaitu panjang seperti usus, tapi mengumpul seperti kotoran biasa, bedanya kalau kotoran biasa (bukan toksin) jika kita aduk-aduk atau angkat pakai kawat besi atau kayu pasti terpotong atau hancur sedangkan toksin tidak tapi bisa memanjang seperti gambar berikut :

ini bukan usus binatang atau usus saya, jika Anda pedagang daging atau pernah ikut jadi panitia qurban pasti akan tahu perbedaan usus dan bukan usus.

toksin ini dikeluarkan melalui terapi puasa GFO, disebut terapi puasa karena kita tidak menkonsumsi obat dan istilah puasa di sini untuk memudahkan istilah bahwa selam terapi kita tidak makan makanan berkarbohidrat tinggi seperti nasi, makanan berlemak, daging, susu, telur, ikan, atau makanan instan seperti mi instan.

Yang boleh dikonsumsi adalah makanan berserat tinggi seperti GFO, susu kedelai organik, jus buah segar, makan buah yang dikupas dan minum air putih yang banyak.

Dengan cara ini kebanyakan toksin bisa keluar dalam 3 hari atau maksimal 7 hari asal kita disiplin.Pengalaman konsumen saya adalah 3 hari, sementara ada juga yang sampai 6 hari belum tahu toksinnya mana yang keluar tapi berat badannya turun 2.5 KG padahal selama puasa 1 bulan penuh (ramadhan) dengan makan nasi hanya saat berbuka saja berat badannya turun 1 Kg. Setelah saya tanya ternyata beliau memang tidak makan nasi dan daging atau lemak-lemak tapi masih makan roti, tempe goreng dan lain-lain. Jadi bisa saja toksin yang keluar bercampur dengan kotoran tanpa disadari.

Apakah tidak lapar jika terapi puasa seperti itu? pastinya akan lapar, tapi kan kita bisa makan buah jika lapar atau minum air putih jadi ini lebih ringan dibandingkan puasa 1 ramadhan, jadi jika anda terbiasa puasa ramadhan akan sangat mudah menjalani terapi ini.

Apakah benar murah? memang murah, hanya dengan harga jual Rp. 158.000,- ukuran 4 onz yang kira-kira bisa digunakan untuk 1 minggu dengan konsumsi 3 x 2 sendok takar per hari, kalau kita hitung per konsumsi hanya mengeluarkan Rp. 8.000,- masih lebih murah jika kita harus beli nasi padang atau sate kambing misalnya dan saya hanya konsumsi selama 3 1/2 hari, kalau Anda mau hemat Anda bisa konsumsi berdua dengan pasangan Anda untuk 1 kemasan 4 onz dengan catatan Anda dan pasangan Anda harus disiplin sehingga pada cukup terapi puasa GFO 2 hari saja dan hari ke 3 (pagi) sudah bisa keluar.

Kalau mau gratis? join saja dengan saya, cari alamat stokis melilea , Anda beli kit membership atas nama saya (umbang puryanto dan no MID 40228782) Anda isi formnya (jangan lupa no. rek. bank harus sesuai nama pemohon), isi nama sponsornya saya, dan foto kopi ktp 1 lembar. Dengan ikut berjualan Anda akan mendapatkan barang gratis dan pendapatan yang fantastis dibanding jika Anda harus kerja sebagai salesman produk-produk konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar